![]() |
Wujud Keseluruhan Air Terjun dari tengah Sungai Oya |
Sebuah artikel lagi yang melenceng jauh dari info seputar
Demangan, kali ini sebuah liputan tentang obyek wisata yang masih alami milik
kabupaten tetangga di propinsi DIY kita tercinta. Motivasi penulis bikin
luputan krn tempat ini layak di masukkan agenda tujuan wisata.
Tim ekspedisi kali
ini hanya berjumlah 3 orang saja dikarenakan punggawa2 senior sedang
menjalani masa karantina penggemblengan
diri....he he he. Adapun 3 personil nya antara laen : saya sendiri ( kelik) ,
Kang Febri yang kebetulan lagi cuti ga
bertugas selama 3 minggu, kangmas Dwi sagita assololley pas ada kunjungan dari
semarang ke jogja utk beberapa hari.
Berangkat dari demangan sekitar pukul 09.15 menit, dengan santai menikmati perjalanan dan
semrawutnya jalan jogja wates yang semakin hari semakin banyak volume kendaraan
roda 2 maupun roda 4 nya.... oya sebelumnya kami sempat isi bensin dulu di SPBU sukoreno. Perjalanan yang lancar hanya sampai
gamping....begitu mulai masuk di tengah kepadatan kota , akhirnya hanya bisa
pasrah menikmati jalur padat merayap sambil sesekali (terpaksa) bertingkah alay
mendahului kendaraan dari sisi kiri ...he he .
Alasan kenapa kami ga melalui jalur ringroad yang cenderung bebas macet
karena kang febri mo nyari ATM BRI
terlebih dahulu, apesnya dah 3 mesin ATM BRI di datangi huft ketipu nih..banyak gerai ATM BRI
ternyata blm bisa berfungsi.
Setelah kelar urusan dengan segala sesuatu yang dibutuhkan seperti air minum, rokok, camilan dsb, akhirnya
kami melanjutkan memacu kendaraan
masing-masing menantang tingginya bukit
pathuk Gunung Kidul, singkat cerita dari arah jalan Yogya Wonosari belok kanan di pertigaan Gading menuju Playen, sampai di kota
kecamatan Playen ambil jalur menuju Paliyan kira-kira 1,5 km sampai menemukan
papan penunjuk arah kanan ke Air terjun Sri Gethuk. Ikuti penunjuk arah itu ke
barat, kira-kira 7km melalui jalan beraspal hotmix dan jalan aspal yang
udah rusak parah serta jalan yg belum teraspal sama sekali. Papan penunjuk arah
sampai Air Terjun yang berjumlah banyak sangat mudah diikuti bahkan oleh
pengunjung yang belum hafal daerah
gunung Kidul.
Oya tiket masuk di wisata ini termasuk ekonomis lhoh, setiap orang cuman membayar Rp. 2.000 dan parkir RP. 1000 untuk obyek wisata Air terjun Srigethuk dan Goa Rancang. Untuk mencapai Air tejun utama kita masih harus naik kapal diesel untuk melawan arus sungai oya yang berkedalaman rata rata 4 meteran dengan membayar Rp. 5.000 untuk perjalanan pulang pergi. Sebenarnya kalok di tempuh dengan jalan kaki lewat jalur memutar sih bisa, tetapi lumayan bikin capek, naik turun tangga yg curam.
Oya tiket masuk di wisata ini termasuk ekonomis lhoh, setiap orang cuman membayar Rp. 2.000 dan parkir RP. 1000 untuk obyek wisata Air terjun Srigethuk dan Goa Rancang. Untuk mencapai Air tejun utama kita masih harus naik kapal diesel untuk melawan arus sungai oya yang berkedalaman rata rata 4 meteran dengan membayar Rp. 5.000 untuk perjalanan pulang pergi. Sebenarnya kalok di tempuh dengan jalan kaki lewat jalur memutar sih bisa, tetapi lumayan bikin capek, naik turun tangga yg curam.
Sedikit yang kami ketahui tentang sejarah obyek wisata ini,
hanya berdasarkan nanya2 mas mas warga situ yg menjadi operator kapal rakit
diesel yg kami tumpangi , terletak di Padukuhan Menggoran , Desa Wisata
Bleberan, sama dengan lokasi wisata Gua Rancang Kencono. Air
terjun ini blm pernah kering biarpun musim kemarau.
Air Terjun Slempret, itulah nama lain dari Air Terjun Srigethuk, memiliki ketinggian sekitar 80 meter dan berada tepat di tepi Sungai Oya. Ada tiga sumber mata air yang menyembur di sekitar air terjun Sri Gethuk, yaitu mata air Dung Poh, Ngandong dan Ngumbul.
Dinamai Air terjun Srigethuk konon menurut kepercayaan masyarakat setempat sering terdengar suara tabuhan gamelan, yang diyakini milik raja jin Slempret yang bernama Angga Mendura. Konon juga keberadaan air terjun ini merupakan pusat lokasi pasar jin. Di malam-malam tertentu, masyarakat sering mendengar bunyi-bunyian seperti slompret dari arah air terjun itu. Akan tetapi jika suara itu didekati, suara tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Akhirnya masyarakat sekitar menyebutnya Air Terjun Slempret.
Bagi teman teman yang pengen berkunjung disini rekomdasi
waktu yang tepat jangan di hari minggu atau hari libur, karena pengunjung
sangat padat sekali, untuk mengantri naek kapal dieselnya bisa antri sampe 30
menit sd 1 jam, sedangkan di hari-hari biasa lebih leluasa dan santai menikmati
indahnya pemandangan dan ceciblon di air bening dari grojokan atau air yang
rada keruh di sungai oya, kata penduiduk sekitar pas musim kemarau sungai oya
kliatan bening dan kehijauan.
Sebelum Pulang jangan
lupa menikmati wisata kuliner makanan khas gunung Kidul yaitu Thiwul di salah
satu warung makan yang ada disitu. Thiwul terbuat dari singkong sebagai pengganti
nasi . sedangkan yang ga suka pake
thiwul bisa rikues ganti nasi dengan charga tambahan tentunya :D :D